Korban Si Luka Batin
Kali ini saya mau cerita dibalik kisah putus cinta saya dengan Nyonyo. Seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, sejak putus dengan Nyonyo saya belajar mengampuni dan mengasihi.
Seperti biasa, setiap malam saya selalu berdoa dan bermeditasi meminta petunjuk apakan hubungan kami benar-benar putus selamanya atau hanya sementara. Selama 34 hari saya berdoa, petunjuk selalu mengatakan supaya saya berbuat baik kepadanya karena kami terpisah hanya sementara. Saya pun berbuat baik dengan menyapa, silaturahmi ke nyaknya dan membawakan kue-kue untuk berlebaran.
Nyonyo pun mulai melunak, tidak lagi bersikap kaku. Kalau sebelumnya dia menolak bertemu, kini dia bersikap lebih ramah kepada saya. Saya berharap hubungan kami benar-benar membaik.
Tapi, itu tidak berlangsung lama. Cerita bermula ketika saya mengajak dia menengok teman yang sakit. Jawabannya kurang antusias. Tetapi karena saya sudah terlanjur janji mengajak dia, saya pun menghubungi dia.
Tapi, menjelang keberangkatan, dia tidak memberikan kabar. Hapenya juga gak aktif. Saya menghubungi via WA, katanya malas hujan dan macet. Saya marah, bukannya menghubungi dari tadi, karena saya harus naik angkot. Akhirnya saya berangkat sendiri. Setelah itu kontak WAnya tidak aktif.
Besoknya saya telepon, no hapenya tidak aktif. Saking jengkelnya, saya kata-katai dia di facebook. Saya minta supaya kontak saya tidak diblokir kok malah diblokir. Benar saja, dia kemudian memblokir facebook saya. Artinya dia ingin saya benar-benar pergi dari kehidupannya.
Sedikit cerita saja, dia sebenarnya punya utang uang yang cukup besar untuk membiayai kuliahnya. Sebenarnya Simbok sudah gak nagih, tapi BPKB dia yang digunakan sebagai jaminan masih ada di saya. Saya suruh ambil, maksudnya biar sekalian silaturahmi, eh dianya ngambek. Ya sudah besok saya kembalikan saja BPKBnya.
Setiap saya bermeditasi, saya selalu dituntun untuk memaafkan dia. Bagaimanapun juga dia seseorang dengan luka batin yang banyak dan dalam. Ayahnya tidak peduli dengan istri dan anak-anaknya. Dia juga dibenci oleh orang-orang di gerjanya yang membuatnya malas ke gereja. Hubungan dengan dosen, teman-teman kuliah, dan staf kampus tidak baik. Dia pernah dipersulit ikut ujian lantaran belum membayar uang kuliah, tetapi teman-temannya yang belum membayar tetap mendapat kemudahan.
Putus dengan mantan-manatannya juga menimbulkan luka buat dia. Saya tidak tahu pasti penyebab putus dengan mantan pertama dan keduanya. Tetapi dengan mantan ketiganya ini dia menjadi korban perselingkuhan. Jadi, selama jadian dengan mantan ketiga ini, Nyonyo sudah menjauhi teman-teman ceweknya, eh waktu si mantan kerja di Jakarte,si mantan ini malah selingkuh. Oya, dengan si mantan pertama Nyonyo pernah memergoki kalau di mantan pertama ini hampir dekat dengan cowok lain.
Sementara, dengan saya, dia pernah melihat saya terlalu dekat dengan teman cowok yang pernah dijodohkan dengan saya. Akhirnya, dia menyuruh saya menjauhi dia dan juga kedua saudara ceweknya supaya peluang saya selingkuh tertutup. Dia juga pernah marah ketika saya hendak reuni dengan teman SMA, takut saya selingkuh.
Saya dibukakan, bahwa Nyonyo gak mau kecolongan. Karena itulah dia tidak dijauhkan dengan teman-temannya, tetapi dia menjauhkan saya dari teman-teman saya supaya saya gak lari. Saat putus, dia sibuk dengan teman-temannya, sementara saya sudah tidak punya teman.
Tetapi, karena saya sudah mengampuni, saya ampuni dia. Saya tahu itu hanya luka batin yang belum sembuh, Semoga dia bisa menyembuhkan luka batinnya, sehingga kelak bila dia berjodoh dengan saya ataupun dengan wanita lain, dia gak mengalami hal kek gini lagi.
Seperti biasa, setiap malam saya selalu berdoa dan bermeditasi meminta petunjuk apakan hubungan kami benar-benar putus selamanya atau hanya sementara. Selama 34 hari saya berdoa, petunjuk selalu mengatakan supaya saya berbuat baik kepadanya karena kami terpisah hanya sementara. Saya pun berbuat baik dengan menyapa, silaturahmi ke nyaknya dan membawakan kue-kue untuk berlebaran.
Nyonyo pun mulai melunak, tidak lagi bersikap kaku. Kalau sebelumnya dia menolak bertemu, kini dia bersikap lebih ramah kepada saya. Saya berharap hubungan kami benar-benar membaik.
Tapi, itu tidak berlangsung lama. Cerita bermula ketika saya mengajak dia menengok teman yang sakit. Jawabannya kurang antusias. Tetapi karena saya sudah terlanjur janji mengajak dia, saya pun menghubungi dia.
Tapi, menjelang keberangkatan, dia tidak memberikan kabar. Hapenya juga gak aktif. Saya menghubungi via WA, katanya malas hujan dan macet. Saya marah, bukannya menghubungi dari tadi, karena saya harus naik angkot. Akhirnya saya berangkat sendiri. Setelah itu kontak WAnya tidak aktif.
Besoknya saya telepon, no hapenya tidak aktif. Saking jengkelnya, saya kata-katai dia di facebook. Saya minta supaya kontak saya tidak diblokir kok malah diblokir. Benar saja, dia kemudian memblokir facebook saya. Artinya dia ingin saya benar-benar pergi dari kehidupannya.
Sedikit cerita saja, dia sebenarnya punya utang uang yang cukup besar untuk membiayai kuliahnya. Sebenarnya Simbok sudah gak nagih, tapi BPKB dia yang digunakan sebagai jaminan masih ada di saya. Saya suruh ambil, maksudnya biar sekalian silaturahmi, eh dianya ngambek. Ya sudah besok saya kembalikan saja BPKBnya.
Setiap saya bermeditasi, saya selalu dituntun untuk memaafkan dia. Bagaimanapun juga dia seseorang dengan luka batin yang banyak dan dalam. Ayahnya tidak peduli dengan istri dan anak-anaknya. Dia juga dibenci oleh orang-orang di gerjanya yang membuatnya malas ke gereja. Hubungan dengan dosen, teman-teman kuliah, dan staf kampus tidak baik. Dia pernah dipersulit ikut ujian lantaran belum membayar uang kuliah, tetapi teman-temannya yang belum membayar tetap mendapat kemudahan.
Putus dengan mantan-manatannya juga menimbulkan luka buat dia. Saya tidak tahu pasti penyebab putus dengan mantan pertama dan keduanya. Tetapi dengan mantan ketiganya ini dia menjadi korban perselingkuhan. Jadi, selama jadian dengan mantan ketiga ini, Nyonyo sudah menjauhi teman-teman ceweknya, eh waktu si mantan kerja di Jakarte,si mantan ini malah selingkuh. Oya, dengan si mantan pertama Nyonyo pernah memergoki kalau di mantan pertama ini hampir dekat dengan cowok lain.
Sementara, dengan saya, dia pernah melihat saya terlalu dekat dengan teman cowok yang pernah dijodohkan dengan saya. Akhirnya, dia menyuruh saya menjauhi dia dan juga kedua saudara ceweknya supaya peluang saya selingkuh tertutup. Dia juga pernah marah ketika saya hendak reuni dengan teman SMA, takut saya selingkuh.
Saya dibukakan, bahwa Nyonyo gak mau kecolongan. Karena itulah dia tidak dijauhkan dengan teman-temannya, tetapi dia menjauhkan saya dari teman-teman saya supaya saya gak lari. Saat putus, dia sibuk dengan teman-temannya, sementara saya sudah tidak punya teman.
Tetapi, karena saya sudah mengampuni, saya ampuni dia. Saya tahu itu hanya luka batin yang belum sembuh, Semoga dia bisa menyembuhkan luka batinnya, sehingga kelak bila dia berjodoh dengan saya ataupun dengan wanita lain, dia gak mengalami hal kek gini lagi.
Komentar
Posting Komentar