Harapan terhadap Media Cetak
Akhir-akhir ada hal yang cukup merisaukan buat saya yaitu kabar bahwa media cetak akan mati seiring perpindahan ke media digital. Bagaimana saya tidak risau? Selama ini saya hidup di media cetak. Sebelum saya kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi pun saya sudah akrab dengan media cetak. Saat kecil saya biasa membaca Majalah Bobo. Kemudian saat SMP, saya tidak hidup dengan majalah remaja karena saya lebih suka membaca tabloid hiburan seperti Tabloid Bintang dan Tabloid Citra. Maklum, saya penggemar serial Mandarin dan dari kedua tabloid itulah saya bisa memperoleh informasi tentang selebritis Mandarin. Kegemaran saya membaca membuat saya ingin jadi wartawan. Bayangan saat itu menjadi wartawan itu menyenangkan karena bisa ketemu aktor dan artis, terutama bisa liputan ke luar negeri. Maka, saya memilih jurusan Ilmu Komunikasi saat kuliah. Beruntung, lulus kuliah walaupun tidak dengan IPK tinggi dan program studi saya yang saat itu masih berstatus dalam proses akreditasi tidak membuat ...