Postingan

It's Okay To Be Ndeso At The First Time

 Ndeso. Kata ini memang terlihat menakutkan buat sebagian besar orang. Label ndeso itu identik dengan norak, udik, malu-maluin. Saya pun pernah berada di fase dimana ndeso adalah hal yang menakutkan dan membuat diri saya hancur berantakan. Hahaha. Setelah saya mulai mencintai diri saya sendiri, saya mulai menyadari bahwa nggak masalah untuk menjadi ndeso apalagi ketika pengalaman itu pertama kali kita dapatkan atau lakukan. Toh selalu ada yang pertama untuk setiap hal. Jadi kalau punya pengalaman ndeso untuk pertama kali melakukan sesuatu itu sah-sah saja. Ini pengalaman ndeso saya ketika pertama kali melakukan sesuatu. B ingung menggunakan mesin pengering tangan di restoran cepat saji Sewaktu kuliah, saya diajak makan di Mbah Jenggot, salah satu restoran cepat saji berlogo Kakek Tua. Saya selalu menolak karena takut terlihat ndeso saat makan di sana. Akhirnya saya mau juga ketika ada teman yang menraktir. Sewaktu cuci tangan, saya melihat teman saya dulu menggunakan mesin pengerin...

Sepenggal Cerita di 2020

 Tidak terasa sudah akhir bulan November 2020. Sebentar lagi Desember. Itu artinya, kita sedang menuju tahun 2021.  Tahun ini kalau mau diberi nilai antara 1-10, saya kasih 5 deh. Yup, ini memang nilai tengah-tengah karena menurut saya tahun ini ga jelek-jelek banget, tapi juga ga bagus-bagus banget. Apalagi tahun ini Corona menyerang, jadi pengaruh juga buat kehidupan saya, baik suka maupun dukanya. Tahun ini karena Corona, otomatis pendapatan dari menulis berkurang. Apalagi selama ini saya banyak menulis di media cetak. Sebelum pandemi saja sudah banyak media cetak yang runth, setelah pandemi media cetak mulai tidak menerima tulisan dari luar dan karyawannya ada yang di PHK juga. Walaupun tidak ada pemasukan dari media cetak, saya bersyukur masih punya dana darurat, investasi, dan passive income. Selain itu, saya mendapat Bantuan Sosial Tunai dari Kementrian Sosial. Walaupun jumlahnya terus turun, tapi lumayan buat nambah tabungan. Hehehe.  Saya masih siaran radio, tapi...

Hidup Dari Menulis? Bisa, Asal...

Gambar
 Halooo. Apa kabar? Semoga semua selalu dalam keadaan sehat. Akhir-akhir ini saya malas menulis di blog karena blog saya memang belum menguntungkan. Hehehe. Karena saya bisanya nulis, nggak bisa jualan, nggak bisa yang lain jadi saya berharap blog ini bisa memberikan cuan buat saya. Tapi apa daya, mau nulis aja males gimana bisa dapet cuan? Hehehe Lalu kenapa akhirnya saya menulis lagi di sini? Karena saya bingung menemukan platform menulis. Semenjak pandemi, saya tidak lagi menulis di majalah rohani karena sudah tidak menerima tulisan dari luar. Saya pun melirik media digital. Saya beberapa kali ikut lomba menulis di Fimela, dua kali menang. Hadiahnya kosmetik impor. Lumayan ya...hehe Baru-baru ini menulis lagi di Idntimes. Awal berdirinya idntimes, nulis di sana gampang, sering ada lomba-lomba. Lama-lama, sering tidak ada pemberitahuan, tulisan digantung, tau-tau direject. Alasan yang nggak masuk akal karena sudah lebih dari sebulan editor minta revisi, tapi karena nggak segera d...

Review Amanoya Japanese Rice Cackers

Gambar
Saya kembali dengan review snack import. Yang mau saya review yaitu Amanoya Japanese Rice Crackers atau dikenal juga dengan senbei, snack asal Jepang. Ini saya dapat dari tetangga yang baru pulang dari Singapore. Iya, walaupun virus corona tengah mewabah, tetangga saya ini tidak takut bepergian sekeluarga ke Singapura. Syukurlah, semua kembali dalam keadaan sehat. Awalnya, saya kira Amanoya Japanese Rice Crackers ini dipanggang. Tapi, kok di bagian dalam plastik kemasannya seperti berminyak gitu ya? Setelah browsing-browsing ternyata snack ini memang digoreng. Dugaan lain yang meleset adalah saya kira teksturnya mirip Serena Snack yang itu lho, snack jaman anak-anak dulu rasanya enak banget. Eh, sampai saat ini Serena Snack ini masih beredar dan mudah didapatkan. Ternyata, teksturnya berbeda, tidak seperti Serena Snack, tapi tekstur Amanoya Japanese Rice Crackers ini lebih padat tapi tetap empuk. Kalau kata Simbok, snack ini rasanya kek opak ketan... tau opak ketan ga? Hehehe.. Kal...

Almond ala Korea ini Rasanya....

Gambar
Masih seputar review snack impor, kali ini saya mau menulis review Tom's Farm Almond Honey butter. Snack ini syaa beli online di  online shop  pastinya. Harganya murah kok cuma Rp 13.500 dengan berat 10 gram. Tapi sama penjualnya dikorting jadi Rp 10.000 aja. Nah ini penampakannya. Mungil lho. Jangan percaya gambar. Hahaha Awalnya, saya memilih snack ini karena penasaran dengan rasa honey butter. Selama ini, snack dengan rasa honey butter baik import maupun lokal kebanyakan mengandung micin. Sedangkan tubuh saya bereaksi cepat dengan micin. Setelah makan micin, badan rasanya panas semua. Saya pun kebingungan cari penawarnya. Hahaha. Tom's Farm Almond honey butter 10 gram ini isinya kira-kira 7 butir almond yang disalut dengan honey butter. Menurut saya, rasa honey butter alias madu dan mentega ini enak, manisnya pas. Almodnya juga enak dan renyah. Jadi pengen mencoba produk Tom's farm Almond lainnya. Soal harga, memang sedikit mahal. Tapi seimbang dengan rasanya ...

Senam Bebas Sakit Punggung

Gambar
Olahraga itu hobinya kita-kita... Haloooo yang suka olahraga...olahraga itu hobi bukan ya? Atau paksaan biar tubuh sehat dan langsing? Saya jadi ingat ucapan Arya, bocah obesitas yang sekarang beranjak ABG. Setelah menjalani operasi bariatrik, Arya menjalani pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan rajin olahraga dibawah bimbingan Ade Rai. Dalam salah satu program berita di televisi, dia bilang "olahraga jangan dijadikan paksaan tetapi kebiasaan". Wah mak jleb omongan cowok yang terlihat lebih kece dibanding ketika dia hidup dengan tubuh obesitasnya. Saya sendiri bukan penggemar olahraga. Saya termasuk siswa dengan nilai olahraga buruk semasa sekolah. Walaupun saya ini lebih banyak jalan kaki dan mampu jalan cepat. Kemampuan jalan cepat ini muncul karena terpaksa, tidak punya kendaraan kecuali kendaraan umum. Tapi, ada suatu hal yang mengubah saya menjadi terbiasa berolahraga. Waktu itu, tahun 2012, saya bekerja di Jakarta. Hasil pemeriksaan menunjukkan saya pun...

Snack Thailand Ini Gimana Rasanya Ya??

Gambar
Haloooo... Balik lagi dengan review makanan import. Kali ini reviewnya satu produk  dulu aja ya.. Yup, ini salah satu snack asal Negeri Gajah putih yang sering direkomendasikan untuk dicoba atau sebagai oleh-oleh. Di negara asalnya, snack ini cuma seharga THB 10 aja atau sekitar Rp 4.700,00 ukuran 50 gram.  Kalau belum sempat ke Thailand, snack ini bisa dibeli di online shop seharga Rp 17.000-Rp 20.000 untuk ukuran 50 gram. Setiap merchant punya harga yang berbeda-beda. Saya sendiri dapet snack ini dari giveaway di Instagram. Yang mau saya review kali ini varian rasa Korean Barbeque. Untuk varian rasa hot & spicy sudah saya review di  sini . Ini penampakan kemasannya. Gimana rasanya ya? Ini penampakan isi snack. Sama seperti varian Hot & Spicy, snack ini bertekstur seperti snack pang pang di Indonesia. Tahu donk ya snack pang-pang yang biasa dijual kiloan itu. Kalau varian hot & spicy bagian permukaanya seperti dilapisi saus sambal,...