Sepenggal Cerita di 2020

 Tidak terasa sudah akhir bulan November 2020. Sebentar lagi Desember. Itu artinya, kita sedang menuju tahun 2021. 

Tahun ini kalau mau diberi nilai antara 1-10, saya kasih 5 deh. Yup, ini memang nilai tengah-tengah karena menurut saya tahun ini ga jelek-jelek banget, tapi juga ga bagus-bagus banget. Apalagi tahun ini Corona menyerang, jadi pengaruh juga buat kehidupan saya, baik suka maupun dukanya.

Tahun ini karena Corona, otomatis pendapatan dari menulis berkurang. Apalagi selama ini saya banyak menulis di media cetak. Sebelum pandemi saja sudah banyak media cetak yang runth, setelah pandemi media cetak mulai tidak menerima tulisan dari luar dan karyawannya ada yang di PHK juga.

Walaupun tidak ada pemasukan dari media cetak, saya bersyukur masih punya dana darurat, investasi, dan passive income. Selain itu, saya mendapat Bantuan Sosial Tunai dari Kementrian Sosial. Walaupun jumlahnya terus turun, tapi lumayan buat nambah tabungan. Hehehe. 

Saya masih siaran radio, tapi rasanya aneh kalau belum menghasilkan lewat tulisan. Saya sudah mencari website-website yang membayar, tapi belum ada yang nyantol. Tulisan saya ada juga yang digantung sama salah satu website yang terkenal suka gantungin tulisan penulisnya. Itu lho id.....s. Tahu kan?

Padahal menurut saya dari segi kualitas juga nggak bagus banget. Banyak tulisan yang typo. Kemana ya editornya, apa cuma kurasi judul saja biar click bait? Laporan reporternya juga nggak mendalam, banyak kurang data, mungkin karena hanya mengejar kecepatan dan cua tentunya. Uppps..

Selain karier, tahun ini juga jadi ujian buat hubungan dengan Nyonyo. Gila ya, selama 5 tahun pacaran isinya ribut terus. Masalah itu-itu lagi, masalah teman dan masalah karier. Kadang ada niat untuk jahatin dia, tapi kayanya ga direstui sama Yang di Atas. Selalu gagal. Hahaha.

Rasanya ingin bubar terus, tapi setiap mau bubar, selalu ada yang ngingetin saya untuk bersabar. Tapi jujur saja, lama-lama saya jadi nggak sabar. Itulah ujian ketiga di tahun ini. Saya jadi ragu dengan penglihatan saya, bahkan ragu dengan Tuhan. Apakah benar saya jodoh dengan Nyonyo, apakah benar penglihatan-penglihatan yang diberikan Tuhan pada saya? Mungkin benar, hanya saja saya yang kurang sabar. Atau, entahlah...

Tapi ada juga yang bikin optimis walaupun hubungan penuh pertengkaran. Ada teman saya, si Cemeng itu yang cerita kalau dulu ada temannya yang selama pacaran ribut terus, tapi setelah menikah jadi akur. Semoga saya dan Nyonyo juga begitu..

Tahun ini, saya juga tidak dolan-dolan ke luar kota. Hanya awal tahun saja, saat Corona belum seganas belakangan ini dan belum ada lockdown dimana-mana. Saya dolan ke Semarang. Walaupun cuma Semarang, tapi rasanya udah bahagia banget. Padahal cuma sehari, nggak nginep, nggak banyak ke tempat-tempat wisata. Cuma makan lumpia Semarang, jalan-jalan ke Mall Ciputra, beli oleh-oleh wedang kacang dan kue satu tapi rasanya udah bahagia banget.

Setelah Corona menyerang, saya nggak kemana-mana. Ada sih niatan piknik, tapi akhir-akhir ini saya mulai bosan piknik. Saya sering merencanakan piknik, tapi setiap membayangkan piknik, saya jadi bosan, lelah, pusing.. Mungkin karena bosan piknik atau sudah tidak ada energi untuk piknik.. Sudahlah...

Tahun ini saya juga mengalami banyak kebosanan hidup. Bosan piknik, bosan kerja, bosan sama makanan, bosan segalanya. Sebenarnya kebosanan itu sudah sejak tahun lalu, walaupun tahun ini tak sebosan tahun lalu.

Tapi ada juga hal yang saya syukuri  dengan adanya Corona. Sejak tahun lalu, saya bosan piknik, tahun ini saya pun nggak piknik. Saya juga males ikut maesong (malam sebelum jenazah dikuburkan ala Tionghoa). Pasalnya, walaupun banyak yang saya kenal, tapi mereka lebih memilih ngobrol dengan sohib-sohibnya. Intinya saya dicuekin. 

Saya juga malas kondangan. Selama ini yang dapat undangan Simbok, saya cuma ngikut. Lagian siapa yang suruh ikut ya? Tapi kasian Simbok kalo pas ke plaminan ngasih selamat sama pengantin nggak ada yang nuntun. Kakinya sudah mulai susah alau turun tangga.

Selain emenin Simbok, saya kondangan buat nemenin Nyonyo. Giliran saya yang dapat undangan, saya berangkat sendiri karena Nyonyo malas kumpul-kumpul dengan teman-teman. Baguslah tahun ini keluarga saya tidak mendapat banyak undangan. Kalau Nyonyo yang dapat biar saja, kan setaun ini saya banyak diam-diaman dengannya. Wkwkwk..

Itulah sepenggal cerita saya tentang tahun ini. Semoga tahun depan keadaan lebih baik buat kita semuaaa...






Komentar

  1. IONQQ**COM
    agen terbesar dan terpercaya di indonesia
    segera daftar dan bergabung bersama kami.
    Whatshapp : +85515373217 :-* (f)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senam Bebas Sakit Punggung

Cerita Bertemu Jodoh

Alvin Aribowo Lee