Hobi Jalan-jalan dan Jajan, Tubuh Tetap Sehat dan Kuat
Ini adalah kisah saya, seorang wanita yang suka travelling dan jajan. Saya pernah hampir menyerah karena semakin bertambahnya usia, kondisi tubuh juga sedikit menurun. Tapi sekarang saya bebas jalan-jalan dan jajan lagi. Ah... bahagianya...
Seiring bertambahnya usia, tubuh ini rasanya juga ikut menua. Sekarang rasanya badan ini mudah lelah. Baru perjalanan jauh sedikit, badan langsung pegal-pegal plus sakit kepala.
Beda banget ketika usia masih 20an saat saya masih duduk di bangku kuliah. Masa-masa mahasiswa adalah masa paling aktif. Maklum, saat itu istilah mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang itu cupu banget buat saya. Hahaha.
Karena tidak mau jadi mahasiswa cupu, saya pun aktif kegiatan. Masa kuliah jadi masa balas dendam karena semasa sekolah saya cenderung jadi anak rumahan dan sering ikut les pelajaran. Masa kuliah adalah waktunya saya unjuk gigi. Mulai dari Senat Mahasiwa kampus sampai menjadi ketua presidium organisasi pemuda setingkat nasional pun saya ikuti. Di luar kegiatan kuliah dan organisasi saya juga masih sempat berpetualang bersama teman-teman.
Mumpung masih muda dan mumpung bebas. Hehehe. Saya kuliah di kota Salatiga yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan dari kota asal saya, Wonosobo. Jauh dari orang tua adalah masa mencari kebebasan sebebas-bebasnya seperti burung yang lepas dari sangkar emas.
Well, itu cerita semasa kuliah. Lulus kuliah, saya bekerja di perusahaan media besar di Surabaya Sebagai jurnalis, dibutuhkan aktivitas fisik yang cukup tinggi dan harus mobile. Untuk menuju satu tempat ke tempat lain saya menggunakan mikrolet dan bus kota yang kadang-kadang saya harus berdiri, bahkan sering harus jalan kaki. Padahal kondisi tubuh sudah lelah. Tapi karena usia masih muda saya masih kuat.
Selanjutnya, saya melanjutkan karier jurnalis di Yogyakarta dan Jakarta. Sebagai jurnalis, saya sering mendapat undangan makan di hotel-hotel dan restaurant. Berbagai santapan tinggi gula dan lemak pun masuk ke dalam tubuh saya. Saya tidak bisa mengontrol karena enakkk. Hehehe.
Sejauh-jauhnya saya pergi, pada akhirnya saya kembali ke kota asal. Karena berbagai hal dan juga untuk menjaga kedua orang tua yang sudah sepuh, saya memutuskan bekerja di kota asal. Saya sulung dari dua bersaudara, cewek semua. Adik saya sudah bekerja dan mapan di luar kota, jadi saya yang mengalah pulang.
Di Wonosobo, saya bekerja sebagai front office di sebuah hotel. Beda banget dengan latar belakang pekerjaan sebelumnya. Kalau sebelumnya biasa di lapangan, kali ini saya lebih banyak di kantor. Oya, saya masih memanfaatkan talenta sebagai penulis lepas, supaya kemampuan menulis tidak hilang.
Jadilah saya menjalani dua pekerjaan dan merawat orang tua di tubuh yang mulai menua, Saya mulai merasakan tubuh yang mudah lelah dan sering pegal-pegal, Kondisi tubuh juga sering menurun sehingga mudah terserang flu. Saat itu saya sering mengkonsumsi vitamin dan obat penghilang nyeri.
Mungkin karena bukan passion, saya sering tidak semangat bekerja di hotel. Saya memutuskan resign dan selanjutnya berkarier sebagai penyiar radio dan masih sebagai penulis freelance.Ternyata, saya menemukan kembali semangat yang sempat hilang saat bekerja di hotel. Intinya, saya sangat bahagia.
Tapi, meskipun hati bahagia, tetap saja tubuh sering tidak bisa diajak kompromi. Apalagi kalau masa "tamu" datang. Sudah badan sakit semua, hati ini rasanya sering kesal dan ingin marah.
Kata teman, sebaiknya saya minum jamu yang mengandung kunyit, maka saya pun mencoba minuman yang mengandung kunyit asam. Benar saja,haid lebih lancar dan bebas pegal-pegal. Teman saya yang rajin mengkonsumsi minuman herbal itu bercerita bahwa dia juga mengkonsumsi sari temulawak karena dia sering minum obat-obatan kimia dan memiliki masalah dengan lemak darah.
Saya yang saat itu sedang menjalani pengobatan radang gusi dan gigi dan mengkonsumsi obat-obatan kimia takut kalau obat-obatan itu merusak organ tubuh terutama hati dan ginjal. Saya pernah berpikir untuk minum minuman yang mengandung sari temulawak, tapi saya enggan karena saya tidak suka pahit. Maklum, saya kan suka makanan yang manis-manis.
Setelah mencari berbagai informasi, ternyata ada http://herbadrinknatural.com/saritemulawak yang rasanya tidak pahit. Cocok buat saya yang benci makanan dan minuman pahit. Minum obat pahit pun sebenarnya terpaksa karena ingin sembuh.
Akhirnya, saya membeli http://herbadrinknatural.com/saritemulawak. Saya mengikuti petunjuk dimana serbuk http://herbadrinknatural.com/saritemulawak ini bisa dilarutkan menggunakan air panas atau dingin. Tapi, saya memilih menggunakan air dingin. Benar bahwa rasa http://herbadrinknatural.com/saritemulawak tidak pahit.
Beberapa waktu setelah mengkonsumsi http://herbadrinknatural.com/saritemulawak saya merasa tubuh lebih enteng dan anehnya saya tidak merasakan pegal-pegal lagi. Selain itu, saya juga bebas dari bau badan terutama menjelang haid. Tapi yang paling hebat adalah berat badan saya tetap terjaga walaupun saya banyak makan. Maklum, saya ini pecinta kuliner.
Seandainya tidak bertemu dengan http://herbadrinknatural.com/saritemulawak, saya pasti takut untuk menjajal berbagi macam kuliner karena takut berat badan naik dan lemak darah ikutan naik. Sekarang saya tidak takut lagi mencoba aneka kuliner. Biarpun hobi jalan-jalan dan jajan, badan tetap sehat dan terjaga. Saya juga tidak takut bila harus menjalani pengobatan karena http://herbadrinknatural.com/saritemulawak bisa menjaga organ hati dan ginjal agar tetap sehat.
Saya jadi semakin semangat jalan-jalan dan jajan. Karena hidup cuma sekali, saya ingin menikmati hidup saya sebaik-baiknya.
Komentar
Posting Komentar