Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Review Snack Gurih Import

Gambar
Setelah review  mie instant import , kali ini saya review snack import yang rasanya gurih. Kebanyakan orang Indonesia suka banget sama snack-snack gurih dan bermicin. Kali ini saya mau review snack-snack import yang gurih-gurih. Laverland Crunch Wasabi Ini produk Korea yang saya dapatkan di supermarket di kota saya. harganya murah cuma Rp. 4.900,00. Teksturnya seperti rumput laut panggang kebanyakan, gak ada yang terlalu istimewa. Rasanya pedas-pedas aneh, mirip rasa wasabi. Bento Squid Snack Ini hadiah giveaway dari sista  cantik  ini lagi. Selain mie instant, ada Bento Squid Snack juga. Karena belum sempat foto, jadi fotonya ambil di Mbah Google aja ya. Saya dapat yang rasa hot &spicy (kemasan biru) dan rasa Thai Nampik (kemasan orange). Bento rasa Thai Nampik rasanya pedas banget, lebih pedas dari yang rasa Hot & Spicy. Teksturnya cenderung alot. Aromanya cenderung amis. Walaupun sering direkomendasikan sebagai salah satu snack Thailand yang wa...

Review mie isntant import

Gambar
Kali ini saya mau berbagi cerita tentang mie instant impor. Sepulang dari Singapore tiga tahun silam, lidah ini penasaran sama  makanan luar negeri. Ada beberapa yang mau direview. Yang pertama review mie instant import dulu ya. Paldo Koreno Mi Vi Kim Chi Kalo dilihat produksinya, mie instant ini produksi Vietnam. Mienya halus dan kecil, gak seperti mie intant Indonesia yang cenderung tebal. Kuahnya cenderung seperti kuah mie instant rasa ayam bawang tapi warnanya agak merah gitu kayak dikasih cabe bubuk. Yang menarik ada kimchi keringnya. Karena saya belum pernah ngerasain kimchi, akhirnya bisa ngerasain kimchi walau dalam bentuk mie instant. Rasanya enak juga, cocok sama lidah orang Indonesia. Cobain kuy.. Mama Instant Noodle Shrimp Creamy Tom Yum Flavour Sumber gambar:  https://shop.wingon.hk/en/Product/EshopDetail/class-0/product-78168/cm-0/d-184?ChannelId=0 Ini hadiah giveaway dari salah satu foodgram  cantik  di Instagram. Awalnya gak sengaja ...

Mengapa Prnikahan Masih Dianggap Prestasi

Beberapa hari lalu, saya bertunangan dengan Nyonyo. Setelah melewati proses panjang, penolakan, penerimaan, bertengkar, baikan lagi, lalu bertengkar lagi, baikan lagi, dan seterusnya, kami pun bertunangan. Acara pertunangan kami sederhana saja, tidak aneh-aneh. Selama acara, saya pasang status di WA. Beberapa teman dekat yang tahu itu acara tunangan langsung mengucapkan selamat. Sementara yang tidak tahu itu acara apa, bertanya apakah saya lamaran. Ada yang saya jawab, ada juga yang tidak. Hahaha. Saya maupun keluarga dan keluarganya Nyonyo hanya memberi tahu orang-orang terdekat bahwa kami akan bertunangan. Jadi tidak ada kabar-kabar. Para kepoers pun hanya bisa menebak dan bertanya setelah acara usai. Saya kemudian mengganti profil picture di Facebook dengan foto tunangan kami. sebelumnya Nyonyo sudah mengunggah foto-foto kami. Saudara yang hadir juga ikut mengunggah foto-foto tunangan kami. Postingan-postingan kami langsung mendapat like dan ucapan selamat baik dari teman-teman ...

Belajar Menerima Pasangan Kita Apa Adanya

Gambar
Kata orang, kita harus bisa menerima pasangan kita apa adanya. Betul? Saya juga sering mendengar kalimat seperti itu. Tapi prakteknya susah banget. Pasti pada setuju dengan ini. Lalu gimana sih cara menerima pasangan kita apa adanya? Oke, saya mau share pengalaman ketika saya berusaha menerima Nyonyo apa adanya. Saya ceritakan dulu, Nyonyo punya hobi pelihara hewan terutama unggas seperti ayam, burung dara, burung lovebird, dan berbagai jenis uanggas. Kecintaannya kepada unggas sudah dimulai sejak kecil. Unggas-unggas itu dia anggap seperti anaknya, bahkan perhatiannya ke 'anak-anak" melebihi perhatiannya ke saya. Sebagai pacar, wajar kalau saya gak terima, masa diduain sama hewan. Sekalian aja kawin sama hewan-hewan itu. Masalah ini kerap menjadi pertengakaran. Apalagi, beberapa orang yang saya tahu, terutama cowok-cowok yang pelihara burung itu malas, lebih sibuk sama burung daripada pekerjaannya . Belum lagi, kalau ada lomba kicau burung. Dia lebih memilih berkumpul sama...

Sering Merasa Kurang Dalam hidup? Baca Ini

Gambar
Selama ini saya sering merasa ada yang kurang dengan diri saya, terutama masalah karier dan penghasilan. Saat ini saya berkarier sebagai penyiar radio dan penulis lepas. Penghasilan saya jauh banget dibandingkan ketika berkarier sebagai wartawan. Karena saya tinggal dengan orang tua, saya tidak perlu khawatir soal makan dan tempat tinggal Penghasilan saya, saya gunakan sendiri untuk beli pulsa dan kuota, jajan, pakaian, dan kebutuhan bulanan. Kadang-kadang saya juga dapat passive income kalau ada saudara yang memberi. Tetapi tetap saja ada ketidakpuasan. Dalam perenungan, ada beberapa hal yang ternyata membuat saya sering tidak puas. Pertama, mungkin saya sering membanding-bandingkan diri dengan kehidupan orang lain. Era media social seperti sekarang ini seolah seperti ajang pamer pencapaian seseorang. Makan di restaurant mahal, jalan-jalan keliling dunia, beli barang-barang mewah seolah sudah jadi hal yang biasa. Gambar nyomot di Google Ini nih 2 seleb yang suka pamer ba...

Ketika Tekhnologi Menghilangkan Penghasilan

Gambar
Beberapa waktu lalu ojek pangkalan dan ojek online di kota saya geger. Pasalnya ojek pangkalan alias opang menolak keberadaan ojek online alias ojol. Menurut opang, penumpang mereka turun karena keberadaan ojol. Akhirnya Pemkab membuat keputusan bahwa ojol hanya untuk makanan dan kurir sedangkan opang mengangkut penumpang. Banyak warga yang heran si opang ini banyak yang punya smartphone, tapi kok mereka gak mau bergabung sama ojol. Konon manajemen ojol sudah mengajak opang untuk bergabung tapi mereka gak mau. Masyarakat juga mengaitkan dengan revolusi industri 4.0 yang mana semua akan berbasis teknologi. Sebenarnya teknologi bukan hanya menurunkan penumpang opang Sudah lama penumpang opang dan angkot turun karena masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan pribadi yang dinilai lebih murah, praktis, dan nyaman. Selain opang, teknologi juga membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Sebut saja toko ritel yang harus gulung tikar karena konsumen lebih memilih belanja online. Alhasil ka...