It's Okay To Be Ndeso At The First Time

 Ndeso. Kata ini memang terlihat menakutkan buat sebagian besar orang. Label ndeso itu identik dengan norak, udik, malu-maluin. Saya pun pernah berada di fase dimana ndeso adalah hal yang menakutkan dan membuat diri saya hancur berantakan. Hahaha.

Setelah saya mulai mencintai diri saya sendiri, saya mulai menyadari bahwa nggak masalah untuk menjadi ndeso apalagi ketika pengalaman itu pertama kali kita dapatkan atau lakukan. Toh selalu ada yang pertama untuk setiap hal. Jadi kalau punya pengalaman ndeso untuk pertama kali melakukan sesuatu itu sah-sah saja.

Ini pengalaman ndeso saya ketika pertama kali melakukan sesuatu.

Bingung menggunakan mesin pengering tangan di restoran cepat saji
Sewaktu kuliah, saya diajak makan di Mbah Jenggot, salah satu restoran cepat saji berlogo Kakek Tua. Saya selalu menolak karena takut terlihat ndeso saat makan di sana. Akhirnya saya mau juga ketika ada teman yang menraktir.
Sewaktu cuci tangan, saya melihat teman saya dulu menggunakan mesin pengering tangan. Saya ikuti, dan ternyata caranya cuma begitu saja. Mudah.. WKWKWK...

Ninggal sandal di luar kamar saat nginep di hotel
Waktu study tour ke Jakarta, rombongan saya menginap di sebuah hotel namanya Hotel Fidusia. Waktu itu saya tidak tahu ini termasuk hotel bintang atau tidak. Setelah bertahun-tahun saya baru tahu kalau hotel ini adalah hotel bintang 3.
Kenorakan saya, saya melepas sandal dan meninggalkannya di luar kamar mirip yang saya lakukan di kos. Saya baru tahu kalau sandal sebaiknya ditaruh di kamar setelah ada petugas hotel yang mengetuk pintu dan mengatakan supaya sandal sebaiknya ditaruh di kmar saja.

Bingung saat masuk ke hotel bintang 5
Waktu itu saya mendapat tugas liputan di sebuah hotel bintang 5. Untunglah ada teman yang menemani, jadi kebingungan bisa teratasi. Masuk hotel, kami harus melalui pemeriksaan X-Ray. Kemudian saat lunch di hotel, awalnya saya juga bingung. Ternyata tidak semembingungkan yang saya pikirkan. Mirip makan di kondangan.

Harus lepas Ikat Pinggang dan Arloji Saat di Bandara
Waktu itu saya tugas liputan ke Solo. Untuk pertama kalinya saya harus naik pesawat sendiri. Tiket dipesankan oleh kantor. Saya berangkat pagi-pagi supaya tidak terlambat check in. Itu pertama kalinya saya tahu kalau check in di bandara harus 2 jam sebelum keberangkatan.
Ketika harus melewati pemeriksaan X-Ray petugas meminta saya melepas ikat pinggang, arloji, dan menaruh HP. Di sini tidak terlalu tegang karena sebelumnya saya pernah melalui pemeriksaan X-Ray di hotel.

Tidak bisa pakai sabuk pengaman di dalam pesawat
Selanjutnya, saya masuk ke pesawat. Walaupun awalnya bingung semua berjalan lancar. Tibalah saya harus mengenakan sabuk pengaman. Saya bingung bagaimana mengenakannya. Setelah saya otak-atik baru saya tahu caranya. 
Oya, saat itu saya juga baru tahu bahwa ponsel harus dimatikan selama penerbangan. Saya langsung mematikan dua ponsel saya yang masih menyala. Seandainya saya tidak mendengarkan pramugari, saya mungkin tidak akan mematikan ponsel selama penerbangan.  
Karena kami mendarat di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang landasan pacunya pendek, saya merasa kaget saat pesawat mendarat. Untung semua aman.

Norak saat Menginap di Hotel Bintang 5
Karena sudah sering liputan di hotel berbintang, saya sudah tahu cara masuk ke hotel. Tapi, ketika harus menginap saya menjadi norak. Saya melihat di kulkas dan di meja ada snack-snack. Saya bergumam dengan teman wartawan media lain yang sekamar dengan saya. Untunglah saya tidak mengambil snack-snack itu karena beberapa tahun kemudian saya baru tahu kalo ambil snack di mini bar berarti harus bayar.
Saat mandi, dinding kamar mandi terbuat dari kaca. Saya bingung dan tidak tahu kalau ada tirai. Untunglah teman sekamar sama-sama cewek. Hehehe

Norak Ketika Pertama Kali Ke Luar Negeri
Setelah menunggu sekian purnama, tahun 2016 lalu, saya berkesempatan ke Singapura. Saya memilih pakai open trip karena saya berangkat sendiri dan ini pertama kalinya ke luar negeri. Saya tidak perhatian bahwa pesawat yang membawa saya dari Jogja ke Jakarta akan delay. Akhirnya, sesampai di Bandara Soeta saya lari-lari menuju Terminal 2F. Untunglah setelah melaui berbagai pemeriksaan, saya tidak sampai ketinggalan pesawat.
Sesampainya di Bandara Changi, saya harus melewati petugas imigrasi dengan wajahnya yang kaku. Saya senyumin aja. Padahal saya takut karena dengar-dengar pemeriksaan di Bandara Changi cukup ketat dan ribet. 
Selama di Singapura, saya tidak berani jauh-jauh dari rombongan. Saya takut hilang di negeri antah berantah. Wkwkwk. Belanja, makan, jalan, pokoknya harus ada teman. 
Selama di transportasi umum, saya juga cukup norak, mengobrol dengan teman-teman rombongan sambil tertawa. Padahal penumpang lainnya tenang-tenang saja.
Saya juga bingung ketika pertama kali menggunakan keran air siap minum sampai harus dibantu teman.
Ketika hendak pulang ke Indonesia, saya sempat takut ketika petugas imigrasi meneriaki saya untuk berdiri di belakang garis kuning. Semua lancar sampai kami tiba di boarding room. Saya pikir di boarding room ada toilet, tapi ternyata tidak ada toilet.  Ketika saya ijin petugas untuk ke toilet, saya harus membawa semua barang bawaan saya, tidak boleh dititipkan. Sempat deg-degan, tapi semua lancar sampai saya tiba di Jakarta.
Ketidaknorakan saya adalah ketika masuk mall. Saya sudah terbiasa masuk mal-mal mewah di Surabaya dan Jakarta jadi menurut saya mall di Singapura sama saja seperti mall di Jakarta. Saya juga antri ketika hendak ke toilet, membeli makanan, bayar di kasir.

Itulah kisah-kisah kenorakan dan kendesoan saya. Semoga bisa jadi inspirasi dan membuka pikiran bahwa semua orang juga bisa ndeso. Jadi nggak perlu takut menjadi ndeso apalagi untuk pengalaman pertama. Karena kendesoan adalah pelajaran supaya selanjutnya tidak menjadi ndeso lagi. 






Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senam Bebas Sakit Punggung

Cerita Bertemu Jodoh

Alvin Aribowo Lee